Monday, October 06, 2008

Duta Besar Solo Untuk Balikpapan (Seandainya saja)

cuman pengen ngebayangin... Selama ini banyak pemerintah yang ketiduran dalam pekerjaannya, dari pekerjaan default yang harusnya menjadi rutinitas, kayaknya kurang Kreatifitas dari pemerintah itu sendiri dalam memahami (mencangkokkan) tipe2 politik yang ada (campur sari untuk yang terbaik bukan demi siapa2 cuman untuk yang terbaik -kalo masi gontok2an mengenai konsep yang terbaik berarti masi gede "demi siapa2nya"-), Kl gak salah dulu pernah ada otonomi daerah ya.. gak begitu tau apa itu.. cuman sayang aja kl hasilnya seperti sekarang ini.. waktu pusat bilang BBM naik, daerah yang punya BBM gak bisa ngasi sesuatu yang minimal daerah nya sendiri gak terlalu kena imbas (pusat-daerah = sentralisasi??), klub2 bola yang ikut PSSI harusnya bisa nyumbang pendapatan, sementara ini disumbang keuangannya ama pemda.. gimana kl konsep duta besar Gorontalo untuk Jakarta bukan berarti pecahnya NKRI ini tapi untuk membangunkan tuakeladi itu.. jangan cuman iya2 aja pas ada teknologi baru.. jangan bilang yang penting bisa nelpon tanpa tau fasilitas HP yang dimiliki sebenarnya.. jangan ngasi barang yang dipinjemin ama negara.. jangan jual pulau sembarangan kedok gaya bahasa segala.. jaga tuh mulut jangan an****2 di depan anak orang.. kl mau promosi partai bikin program yang menyentuh rakyat, jgn cmn kelai lempar palu sidang.. kebayang kl ada duta besar Garut untuk Tasikmalaya, disepanjang jalan protokol Garut bakal banyak rumah2 tradisional masing2 duta besar daerah Indonesia.. dan kl ada kasus seperti diatas reporter langsung bertanya ke masing2 duta besar itu, 'apa anda merasakan program kerja promosi partai xxx di daerah anda setelah Bung yyy terpilih?' 'sebagai pulau terluar Indonesia daerah anda mampu menjadi backbone terbesar ketiga di Indonesia? apa rahasianya?' 'Pulau Salaut Besar termasuk kedalam daftar pulau terluar Indonesia, sedangkan pulau ttt di daerah Irian yang berbatasan dengan Aussie tidak termasuk kedalam daftar pemerintah? bagaimana usaha anda setelah 5 tahun berusaha untuk memperjuangkan hal itu?' 'menjadi juara ketiga FIFA club-World-cup tanpa dana besar dari pemerintah, tentunya membutuhkan komitmen yang besar dari pihak klub, apa harapan club anda dari pemerintah pusat?'. Sebenarnya bukan cuman campursari aja, kesannya buat aku, memperbaiki masalah banjir di Ibukota udah kewajiban, tampol aja yang ngewarisin masalah itu, kok tampaknya lepas jabatan, lega tanpa beban, emang gak semuanya gitu. Mimpi kita adalah realitas kita, mulai dari sana, realitas kita adalah usaha kita, selangkah lebih maju, usaha kita adalah pribadi kita, tetep mempertahankan budaya -pribadi-, sadar Bangsa multivariat banyak lubang untuk diperbaiki dan diolah, fokus memperkuat batas negara melalui nelayan sebagai tulang punggung pertahanan pertama,mumpung Penyelam lain gak macem2,duta besar Pangandaran untuk Manado.Yak selesai satu jendela kecil aja. plus bonus ph34r.gif Mana kontroversinya!!!

0 comments:

Post a Comment