Monday, October 06, 2008

titik-titik (bayangkan saja)

ketika saya berada dihadapan kalian, yang ada dalam benak saya adalah sekumpulan kepala-kepala berbakat yang dapat dianalogikan dengan sekumpulan titik-titik tempat dalam suatu lokasi, kepala-kepala ini dapat merepresentasikan data yang mirip dengan interaksi kita terhadap tempat disekitar kita, apa bila kita gridkan maka titik-titik itu akan saling berinteraksi sesuai dengan pola interpolasi yang digunakan. Contoh suatu fenomena meteorologi yang terekam dalam masing-masing titik terhadap nyala api yang diinisiasikan pada satu titik tertentu atau kelompok titik tertentu, maka titik yang berada pada posisi nyala api itu akan berinteraksi dengan titik lainnya yang tidak dikenai oleh api, sebagaimana kita sering melihat pola sebaran front, monsun, enso, fenomena di lapisan batas meteorologi, pergerakan fenomena itu dari satu titik ke titik lainnya akan menghasilkan fenomena sampingan seperti tornado, badai-hurricane, di titik lain dalam hal ini kita kembali kepada kepala-kepala yang ada dihadapan saya fenomena sampingan ini akan merugikan, tapi lain hal nya dengan titik-titik lain yang dikenai oleh api.... mereka hanyalah menyampaikan-bereaksi terhadap apa yang mereka rasakan, terhadap api yang mereka terima, namun apakah akan seperti itu proses yang terjadi seolah-olah saling menyeimbangkan, seimbang, suatu paradigma yang selama ini diartikan dengan mata diganti mata, tangan diganti tangan, sang ibu_alam (maksain dari mother_nature) tentunya akan menentukan proses kelanjutan dari proses yang hanya dikenal oleh titik-titik itu sebagai keseimbangan dan ada satu proses lagi yang berkaitan dengan ke-nerima-an suatu batas yang masih dapat ditoleransi, bagaikan karet yang akan putus bila baras kelenturannya dilampaui.... disaat yang istimewa ini saya mengajak anda-anda sekalian untuk saling memaafkan dan ridha terhadap kesalahan yang dilakukan oleh teman-teman anda karena reaksi seseorang terhadap suatu masalah akan sangat berbeda terhadap orang yang lainnya, ada yang sangat pemaaf, hingga yang emosional, sebagai seorang manusia kita masih sangat susah untuk menjadi pihak yang adem ayem terhadap masalah yang ada disekitar kita, tentunya kita akan mencari solusi terhadap setiap permasalahan, bagaimana -hanya sekedar pendapat- apabila solusi yang paling bagus adalah dengan adem ayem?! sesuatu yang sangat sulit untuk dipahami, bahkan dilakukan. Apabila ada aku harap nggak pernah ada, kecuali mereka bener2 bergerak untuk satu masalah yang sangat amat medesak... diluar batas keyakinan.
Takut salah? belajarlah dari titik-titik kecil yang menggambarkan usaha kita dalam kehidupan, sebagaimana kita ketahui dalam sebuah data yang diregresikan dan ditarik suatu garis regresi ntah itu polinomial, kuadratik, ataupun logaritma, garis regresi itu akan menampilkan pola yang ditimbulkan oleh titik-titik data. Salah dalam kehidupan memang tidak dapat dihindari apalagi bagi sebagian besar orang yang sengaja berbuat salah, namun secara keseluruhan setiap perbuatan yang kita lakukan akan menunjukkan pola seperti titik-titik data yang diperoleh melalui serangkaian pengamatan yang lama dan menggairahkan, menggairahkan karena dapat menghasilkan data sesuai yang kita harapkan atau malah melengkung diluar harapan kita, salah, salah, dan salah. Jadikan kesalahan kita sebagai pegangan untuk kehidupan kedepan, untuk menghasilkan hidup kita lebih berarti, tidak ada hal yang sia-sia seandainya kita berusaha dengan maksimal, kita bisa saja mengeluarkan dana sangat besar untuk memperbaiki hidup kita, tapi usaha terbesar untuk merubah diri sendiri menuju perbaikan sangat amat berharga dibandingkan hal-hal lainnya. Selalu berbuat untuk mencapai titik-titik kehidupan yang akan menunjukkan kita kepada kebenaran yang sejati, ntah sebengkok apapun garis yang telah kita capai saat ini.

0 comments:

Post a Comment